Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Iran menegaskan bahwa laporan sejumlah media—terutama media Barat—tentang peran Mohammed bin Salman sebagai mediator antara Teheran dan Washington adalah sepenuhnya tidak berdasar dan merupakan upaya terencana untuk menciptakan kecurigaan terhadap Iran.
Sumber-sumber Iran menyatakan bahwa tujuan narasi tersebut adalah membangun kesan seolah-olah berbagai inisiatif diplomatik sedang berlangsung, namun Iran yang dianggap menghambatnya. Padahal, hambatan utama justru berasal dari tuntutan maksimalis Amerika Serikat, termasuk penghentian pengayaan uranium dan pembatasan kemampuan pertahanan Iran.
Sumber yang dekat dengan Kedutaan Besar Iran di Riyadh juga membantah adanya peran Arab Saudi dalam penyampaian pesan antara Teheran dan Washington. Ia menegaskan bahwa tidak ada pesan politik apa pun yang disampaikan, baik sebelum maupun sesudah kunjungan bin Salman ke AS.
Menurut sumber tersebut, satu-satunya pesan terakhir dari Teheran kepada Putra Mahkota Saudi—yang dikirim melalui pejabat haji Iran—hanya berkaitan dengan urusan jemaah haji, bukan persoalan politik. Sikap diam Saudi terhadap isu ini dinilai sebagai bukti bahwa klaim mediasi tersebut memang tidak nyata.
Your Comment